Minggu, 27 Januari 2013

Kasih Sayang Yang Saling Menguntungkan

Banyak orang di seluruh dunia menderita depresi dan gangguan kecemasan. Sebagian orang mungkin akan mengatakan ini diakibatkan oleh masalah ekonomi, namun alasan sebenarnya adalah ini dikarenakan oleh kurangnya rasa kasih sayang.

Dalai Lama mengatakan saat wawancara di Katedral St. Paul, London, "Kalau kita bilang, oh, praktek kasih sayang itu sesuatu yang suci, tidak ada yang akan memedulikan. Jika kita katakan, kehangatan hati benar-benar menurunkan tekanan darahmu, kecemasanmu, stresmu dan meningkatkan kesehatan, maka orang akan menaruh perhatian."

Kasih sayang adalah pengakuan akan penderitaan orang lain dan hasrat untuk meringankan penderitaan tersebut.

Sebagai manusia sosial, sudah menjadi kemampuan kita untuk berdiri dalam satu kelompok, untuk mendukung satu sama lain, menolong satu sama lain, berkomunikasi demi saling memahami, dan bekerjasama, yang telah membawa spesies kita bertahan hingga saat ini.

Kasih sayang adalah insting. Riset terkini menunjukkan bahwa bahkan hewan seperti tikus dan kera rela melakukan upaya yang berat untuk menolong rekannya sesama spesies yang sedang menderita. Insting kasih sayang kita pun bahkan lebih kuat; otak kita saling terhubung untuk kasih sayang.

Melatih kasih sayang tidak hanya memperkuat rasa rasa toleransi dan kepedulian seseorang tapi juga memberikan banyak sekali keuntungan bagi diri sendiri dan orang lain.

John Haidt dari University of Virginia dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa tidak hanya kita sebagai penerima rasa kasih sayang yang mendapat keuntungan, tapi orang lain juga akan terinspirasi ketika mereka melihat tindakan kasih sayang dan sebagai imbasnya menjadi lebih cenderung suka menolong orang lain dalam putaran arus-balik yang positif.

Mulailah kembangkan rasa kasih sayang dengan orang di sekitarmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar